Pemirsa
yang dirahmati oleh Allah SWT.
Pada
hari ini kita akan sama – sama mendengar tentang sebuah kisah, tentang orang
yang paling kita cintai, orang yang
paling kita sayangi dan orang yang
paling kita rindukan untuk terus bersama – sama dengan beliau, di surga Allah
nanti.
Marilah
kita simak bagaimana kisah kelahiran sampai turunnya wahyu, kepada nabi kita
Nabi Muhammad SAW
Nabi
Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 rabi’ul awal pada saat tahun gajah.
Dinamakan
tahun gajah karena pada saat itu ada seorang raja Yaman yang bernama Abrahah,
sangat benci dengan kabah dan mekkah karena mekkah dan kabah membuat orang –
orang berbondong – bondong untuk datang ke negeri tersebut, berbondong – bondong
untuk berkumpul, beribadah, menyembah berhala – berhala disana dan melakukan
perdagangan – perdagangan yang hebat disana, membuat Raja Abrahah menjadi iri
dengan keadaan mekkah dan kabah yang senantiasa ramai tersebut, sehingga raja
Abrahah pun pada akhirnya memanggil pasukan – pasukan bergajahnya untuk
menghancurkan kabah supaya tidak ada orang lagi yang datang kesana.
Maka
tentara – tentara bergajah itu pun pada akhirnya hendak menghancurkan kabah
namun seperti yang dijelaskan dalam surat Al – Fill datanglah burung – burung
yang pada akhirnya membawa di dalam mulutnya berupa batu – batu sijjil, batu –
batu yang berisi api – api dan menghancurkan seluruh tentara – tentara bergajah,
sehingga Abrahah dan tentara bergajah mati di tempat itu.
Pada
saat itulah kelahiran Nabi Muhamad SAW dari pasangan Abdullah dan Siti Aminah,
kelahirannya pun membawa keajaiban yang luar biasa. Allah SWT memerintahkan
kepada seluruh malaikat untuk membuka pintu – pintu syurga dan yang ada di bumi
semuanya menjadi tentram, semua menjadi tenang, langit menjadi tenang, angin
kemudian bersepoi – sepoi, tanaman – tanaman menjadi subur dan yang terjadi
dari bayi tersebut keluar cahaya yang sangat luar biasa menerangi seluruh kota.
Maka
itulah kelahiran dari seorang bayi yang belum pernah ada namanya sebelumnya,
Ahmad atau Muhammad yang kehadirannya sudah di prediksi dari kitab – kitab
sebelumnya Injil, Zabur, Taurat dan diberitahukan pada nabi – nabi sebelumnya.
Nabi
Muhammad SAW lahir dalam keadaan yatim karena sejak masa kandungan sang ayah
Abdullah telah meninggal dunia, maka ketika Nabi Muhamad SAW di lahirkan,
kebiasaan penduduk pada saat itu adalah menyerahkan sang bayi untuk disusui
pada seorang wanita yang tinggal di pedesaan.
Pertama
kali di susui oleh Tuaibah yang menjadi Ibu susu bagi pamannya juga Hamzah bin
Abdul Muthalib hanya beberapa hari saja. Kemudian di susui oleh seorang wanita
pedesaan bernama Halima’tus Sa’diayah.
Ketika
Rasullulah SAW disusui oleh Halima’tus Sa’diayah di bawa ke pedesaan maka
terjadilah hal – hal yang luar biasa pada desa tersebut. Tanah – tanah menjadi subur,
ternak – ternak terus berkembangbiak dengan sangat banyak.
Maka
Halima’tus Sa’diayah sangat mencintai Rasullulah SAW bahkan di anggap sebagai
anaknya sendiri, di masa kecil ini pula Rassululah SAW di datangi oleh malaikat
Jibril di belah dadanya dan di cuci jantungnya, untuk disucikan diri Muhamad
SAW.
Kemudian
Nabi Muhammad SAW tinggal bersama sang Ibu sampai usia 6 tahun namun ternyata
Ibu Aminah ini meninggal dunia, lalu di serahkan kepada pamannya Abdul Muthalib
sang pembesar orang - orang Quraisy, orang – orang mekkah sehingga disegani
oleh orang – orang di seluruh mekkah.
Kemudian
di usia 8 tahun sang kakek Abdul Muthalib pun lagi – lagi meninggal dunia, dan
di asuh oleh pamannya yang sangat mencintai Rasullulah yaitu Abu Thalib,
pamannya bernama Abu Thalib yang memiliki anak bungsu yaitu Ali bin Abi Thalib.
Di
bawah asuhan dari Abu Thalib inilah Rasulullah SAW belajar sejak kecil menggembala
dan belajar sejak kecil bagaimana caranya berdagang bertahun – tahun, kemudian
tumbuhlah menjadi seorang remaja yang sangat luar biasa dan di gelari Al – Amin
karena terpercaya, karena kata – katanya sungguh penuh dengan Hikmah dan penuh
dengan kejujuran dan di usia – usia 25 tahun Muhammad yang belum menjadi
Rasulullah ini pada akhirnya berdagang ke negeri Syam membawa dagangan seorang
janda yang mulai, janda yang suci, bernama Khadizah binti Khoalid
radiaulahuanha ternyata dari hasil perniagaan tersebut Rasulluah SAW atau
Muhammad pada saat itu membawa keuntungan yang berlipat – lipat sehingga teman
seperjalanannya bernama Maysyaroh memberitahukan terhadap khodizah binti
Khoilid dan Khodizah binti Khoilid pun terpesona dengan Nabi Muhammad SAW.
Maka
Khodizah wanita yang mulia ini pada akhirnya melamar Rasulullah SAW dan
akhirnya mereka menikah di karuniai 6 orang anak, ada Abdullah ada Khosim yang
meninggal ketika kecil, ada Rhakiyah Zainaf ummi kultum dan ada Fatimah si
bungsu.
Lalu
di usia - usia yang menjelang 40 tahun Rasulullah SAW senantiasa untuk pergi ke
Gua Hira untuk merenung keadaan yang ada di Mekkah saat Jahiliah, sangat
Jahiliah, penuh dengan kebodohan, penuh dengan kekejian, penuh dengan
kedzoliman, banyak terjadi maksiat dimana – mana sehingga mengakibatkan Rasulullah
SAW senang sekali berdiam – diri di Gua Hira dan di Gua Hira inilah di usia
Rasul yang ke 40 tahun, turunlah wahyu pertama yaitu surat (Al – Alaq 1 – 5), 5
ayat tersebut menyuruh Rasulullah untuk senantiasa membaca, membaca,
menganalisa, mengenelaah.
Islam
menyuruh kita untuk senantiasa membaca untuk memberitahukan kebenaran tentang
Al – Qur’an terus menerus Al – Qur’an berangsur – angsur sampai akhirnya
Rasulullah wafat di usia 63 tahun. Dan diakhir - akhir hidupnya Rasulullah
mengatakan “Kalau ingin selamat wahai umatku berpegang kepada 2 hal Al – Quran dan
Hadist”.
Ingin
selamat hidup di dunia, ingin selamat hidup di akhirat, maka ikuti petunjuk
dari Rasulullah SAW dan Al – Qur’an, Al – Qur’an dan Hadist penolongmu untuk
menjalankan kehidupan ini.
Mudah
– mudahan kisah singkat tentang Rasulullah SAW menjadi pembelajaran untuk kita
menjadi hamba Allah yang mulia di dunia dan di akhirat.
Insya
Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar