Orang Inggris ke
pelataran,
Belok ke barat
menuju alun-alun
Menembak dari
atas
Peluru deras
menghujam
Yang baris di
pagelaran sangat bingung
Di utara (ada)
musuh di (juga) timur musuh
Meriam benteng
tiada henti (menembak)
Sumadiwirya
bertahan meminta bantuan mantri jero
Jika sebagian
yang maju bubarlah pertahanan timur berondongan tembakana,
kepagelaran
(membuat)
Semakin bingung
kanjeng gusti melarikan diri menuju ke srimanganti.
Tetapi sudah
tutup pintunya lalu ke arah barat bersama istri dan
Kemudian ganti
yang diceritakan
Inggris di
sebelah Tenggaraketat
Hal 29
Sepoi dan Inggris
datang
Raden Tumenggung
Jayadi pura segera memerintahkan pasukannya bersama semua rekannya segera
menyerang dihadang oleh tembakan (yang) terdengar menggerutuk suara tengara
menggema menggelegar memenuhi angkasa
Inggri (dan)
sepoi menerjang derasnya peluru (menyebabkan) musuh dari teman banyak teman
banyak (mati) orang kafir mendesak (secara) bergelombang jayadipura melarikan
diri bersama temannya menuju ke dungkelan di bantu oleh meriam pelantaran musuh
menyerbu (dari) kanan dan kiri
Mereka boleh
balas menembak arteleri (dari) tentara Jawa Yang mati semua lari ketakunan
Inggris bergerak ke Timur (gerbang) Nirbaya di gempur dari segala penjuru
Tumenggung Lowanu bertahan meriamnya disulut (ditembakan
dari suaranya
bagaikan petir menyambar Inggris menghindar dari jatuhnya mortir peluru jatuh
dari atas, musuh menembak senapan ramainya pertempuran (sehingga) musuh (dan)
teman banyak yang gugur gelap bagaikan awan hitam orang kadipaten diceritakan
lari ke dalam
pelataran dari sebelah timur segera membuka gerbang inggris (dan) sepoi lalu
masuk tumenggung lawanlu di bacok bersama pasukannya (yaitu) prajurit
Hal 33
Soraksorai (dan)
letupan senapan sumadiwirya melarikan diri ke dalam pura (dan) prajurit lainnya
kabur mester sampai di sri mangantri bersama (dengan) brangtakusuma keluar dari
balik pintu lalu di tembak oleh prajurit Inggris lehernya terluka (dan)
pantatnya raden ria (hingga) terjatuh segera di rebut oleh para pembantunya
lalu dibawah pergi mester sampai di gerbang berteriak sambil menembakan senapan
pangeran jaya kusuma melarikan diri memberitahu bahwa musuh sampai di wijilan
baginda sampai terkejut pangeran mangkudiningrat menemui mister di regol sambil
tertunduk setelah saling hormat lalu mester mengatakan bagaimana khendaknya
baginda pageran mangkudiningrat mengatakan janjeng sultan mohon ampun dan juga
pasrah bagaimana baiknya pasrah (kepada) tuan besar mester kraper mengatakan (dengan
lantang walaupun meminta ampun diharuskan masuk (datang) ke benteng apabila
tidak masuk tidak akan masuk ke benteng tuan besar minta mpun (kepada) sang
raja mangkudiningrat resah hainya hingga berkaca-kaca
Tidak ada komentar:
Posting Komentar